Selasa, 06 Maret 2012

Profil Kepemimpinan


Profil Kepemimpinan Barack Obama.

BARACK HUSSEIN OBAMA lahir di Honolulu,hawai,4 agustus 1961 adalah presiden amerika serikan yang sekarang menjabat dan merupakan presidan amerika serikat yang  ke 44.menjabat sejak 22 jenuari 2009menggantikan GEORGE WALKER BUSH.
Pak Saman adalah pembantu rumah tangga Barack Obama kecil di Jakarta. Dia bertugas mengantar Barry—panggilan untuk Obama kecil--ke kantor kami, tempat ibunya bekerja sebagai guru bahasa Inggris bersama-sama Bapak Anton Hilman (alm). Saat ditanya apa cita-citanya kata PM yang dimaksud Barry adalah “polisi militer”, atau “perdana menteri”. Sebagai orang Amerika Serikat (AS), menjadi perdana menteri tentunya tidak mungkin karena jabatan itu tidak ada di sana. Tetapi paling tidak cita-citanya itu terkabul dengan posisinya saat ini di AS--yang sekelas perdana menteri. Dia menjadi presiden AS.Ada tiga indikasi bakat kepemimpinan kuat yang sejak kecil ditunjukkan Barack Obama. Pertama, cita-cita seperti disampaikan di atas. Kedua, kecerdasan yang di atas rata-rata. Barack Obama memiliki daya ingat yang tinggi. Semasa kecil dia bisa tahu kalau nomor polisi sebuah mobil diganti, yang membuat orang lain terheran-heran.Ketiga, dia memiliki kemampuan menyampaikan pendapat sampai ke sanubari lawan bicara dengan kuat. Barack Obama kecil suka berdebat, lebih tepatnya menyerang sesama anak dengan kata-kata sampai menyakitkan hati. Itulah sebabnya, Pak Saman juga bertugas mengawasi Barack Obama ke mana pun juga untuk memastikan dia tidak dipukuli sesama anak yang sakit hati dengan kata-katanya. Tugas tersebut dilakukannya sampai keluarga Ibu Ann bersama Barack Obama pindah ke AS karena sang ibu melanjutkan kuliah S3, dan Pak Saman pun lantas bekerja di tempat kami.Ketiga bakat dasar Barack Obama di atas benar-benar dikembangkan untuk menjadi pemimpin besar di negerinya yang juga besar. Berdasarkan partai yang dia pilih, kondisi ekonomi negaranya saat dia terpilih, dan orang-orang yang ditentukan untuk mendampinginya, dia ingin mengikuti jejak Bill Clinton, sesama presiden AS dari Partai Demokrat.Kedua presiden tersebut memasuki Gedung Putih dalam suasana ekonomi yang buruk. Bill Clinton menyerang lawannya bahwa keberhasilan ekonomi selama ini hanyalah ”Marketing Gimmick”, dan Bill Clinton menawarkan sebuah perubahan, sama dengan yang ditawarkan Barack Obama.Ciri khas Partai Demokrat di AS adalah kekuatan untuk menangani isu-isu dalam negeri, terutama terkait dengan kondisi ekonomi, tetapi tidak menonjol dalam menangani isu luar negeri. Barack Obama datang pada saat yang tepat, indikasi kepemimpinan keempat, dengan menawarkan arah yang tepat, indikasi kepemimpinan kelima yang ditunjukkan Barack Obama.
Isu-isu yang mulai dilontarkan Barack Obama, misalnya meminta George W Bush segera mengucurkan dana untuk menstimulasi ekonomi serta mendorong pergantian mesin-mesin industri mobil yang sedang terpuruk agar bisa bekerja lebih efisien.
Selain itu, isu penurunan suku bunga juga sudah mencuat. Sebenarnya sudah ada beberapa negara yang sedang berusaha menekan suku bunga supaya biaya produksi menurun. Tahun 2009, penurunan suku bunga kemungkinan besar akan menjadi tren di berbagai negara untuk mendorong pertumbuhan sektor produksi. Jadi, dia berada pada langkah yang tepat.Yang belum tampak dari langkah Barack Obama, namun dimanfaatkan Bill Clinton adalah penggunaan nilai tukar sebagai salah satu senjata. Salah satunya, Bill Clinton meminta mitranya seperti Jepang untuk menguatkan mata uang mereka. Alasan ekonominya, supaya nilai tukar berada pada kondisi paritas atau keseimbangan. Di balik itu, alasan utamanya adalah supaya produk AS mampu bersaing di pasar internasional.Ada satu lagi isu yang tidak muncul pada saat kepemimpinan Bill Clinton, tetapi menjadi isu krusial saat ini, yaitu mengenai sistem keuangan global. Peran mata uang dolar AS sebagai warisan kesepakatan Bretton Woods, benar-benar mendapat tantangan atas makin banyaknya negara yang meragukan mata uang tersebut sebagai satu-satunya alat pembayaran internasional. Apalagi setelah dolar AS tidak lagi mudah dikonversikan (convertible) terhadap emas.Penggunaan berbagai mata uang kuat untuk keperluan transaksi internasional dan cadangan kekayaan oleh banyak negara menunjukkan turunnya peran dolar AS. Itulah tantangan terbesar yang dihadapi Barack Obama untuk empat tahun ke depan, yang dapat mengantarkannya menduduki posisi presiden periode kedua. Kita tunggu hasil kerja para pembantu yang mengelilinginya saat ini.

PROFIL KEPEMIMPINAN JOHN F. KENNEDY (1917-1963)

 JOHN FITZGERALD KENNEDY lahir tahun 1917 di Brookline, Massachusetts. Dia jadi Presiden Amerika Serikat mulai 20 Januari 1961 sampai 22 Nopember 1963 ketika dia terbunuh di Dallas, Texas.
Fokus pada peran almarhum presiden sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata melalui peristiwa penting seperti” Teluk Babi”, “Tembok Berlin,” Krisis Rudal Kuba, dan program ruang Angkasa, Apollo."
Seribu tahun yang akan datang, baik "Peace Corps" atau "Alliance for Progress" maupun peristiwa "Teluk Babi" tidak akan diingat orang. Begitu juga tindakan politik Kennedy di bidang pajak dan perundang-undangan hak-hak sipil. John F. Kennedy  dialah orang yang bertanggung jawab terhadap pendirian "Program Ruang Angkasa, Apollo."
Kalaulah manusia tidak melontarkan benda kecil di sela-sela waktu yang senantiasa sibuk, kita bisa pastikan bahwa bahkan 5000 tahun yang akan datang perjalanan kita ke bulan masih dianggap suatu peristiwa luar biasa, satu kejadian penting dalam sejarah kemanusiaan.
Saya akan perbincangkan arti penting program ke bulan lebih lanjut. Pertama, ijinkan saya menghubungkan masalah ini dengan suatu pertanyaan, apakah betul John F. Kennedy orang yang paling besar peranannya dalam perjalanan ke bulan ini. Apakah bukannya Neil Amstrong atau Edwin Aldrin, orang pertama yang sesungguhnya menginjakkan kaki di bulan? Jika kita meletakkan nama orang dalam daftar buku ini atas dasar kemasyhurannya dalam jangka panjang, mungkin mestinya begitu, karena menurut dugaan saya Neil Amstrong lebih mirip akan dikenang orang 5000 tahun yang akan datang dibanding John F. Kennedy. Tetapi dari sudut pengaruh, Neil Amstrong dan Edwin 
Aldrin samasekali tidak penting. Andaikata oleh sebab ini atau sebab itu kedua orang itu mati dua bulan sebelum peluncuran Apollo 11, akan ada selusin astronot yang terlatih baik dan berkemampuan tinggi yang siap menggantikannya meluncur ke bulan.Ataukah penghargaan harus kita berikan kepada Wernher von Braun atau ilmuwan lain atau insinyur lain yang sudah beri sumbangan pikiran dan tenaga yang memungkinkan terjadinya penjelajahan ruang angkasa itu? Tak ragu lagi Wernher von Braun punya saham lebih besar dalam hal memajukan penggalian misteri ruang angkasa (seperti juga dilakukan pendahulunya semisal Konstantin Tsiolkovsky, Robert H. Goddard dan Hermann Oberth). Tetapi, sekali keputusan politik telah diambil untuk pelaksanaan proyek Apollo, tak seorang ilmuwan pun --tak juga kelompok mereka yang terdiri dari ahli-ahli jempolan-- mampu menerobos masalah yang rumit ini. Pendobrakan kerumitan perjalanan ke bulan itu bukanlah semata-mata kemajuan ilmiah, melainkan suatu keputusan politik. Politiklah yang menyalakan lampu kuning dan menyediakan 24 milyar dolar untuk proyek ini.Nah, bagaimana soal keputusan politik itu? Apakah cepat atau lambat keputusan itu akan datang juga walau tanpa John F. Kennedy? Saya duga keras --meskipun hal ini belum begitu pasti-- pada suatu saat suatu pemerintahan akan ambil keputusan membiayai perjalanan manusia ke bulan. Tentu saja, John F. Kennedy tidak memaksakan program ini bilamana rakyat keberatan.Di lain pihak, tak ada tekanan dan desakan rakyat terhadap pelaksanaan proyek yang berbiaya bukan alang kepalang besarnya. Apabila di tahun 1959 atau di tahun 1960, Kongres Amerika Serikat mengesahkan program Apollo dan menyediakan dana untuk itu, dan apabila undang-undang itu telah diveto oleh Presiden Eisenhower, bisalah dibilang bahwa Kennedy sekedar terbawa oleh arus opini publik. Tetapi, fakta yang ada menunjukkan kebalikannya: banyak orang Amerika menghendaki adanya program ruang angkasa, tetapi tak ada ribut-ribut dalam masyarakat yang keberatan terhadap suatu program besar-besaran. Bahkan sesudah Apollo 11 sukses, tak ada pergunjingan publik yang berarti terhadap masalah apakah program itu memang bermanfaat dengan ongkos sebesar itu. Sejak tahun 1969, tentu saja, anggaran NASA merosot deras sekali.Karena itu gamblang sekali, adalah karena kepemimpinan John F. Kennedy yang menyebabkan program Apollo itu bisa berjalan. Kennedylah yang pada tanggal 1 Mei 1961 berjanji bahwa Amerika Serikat akan mendaratkan kendaraan ruang angkasa bermuatan manusia di bulan "sebelum akhir dekade ini." Adalah Kennedy yang peroleh dana dari Kongres, dan di bawah Kennedy-lah program itu dirancang. Orang bisa saja yakin bahwa program ke bulan akan terjadi cepat atau lambat (sesuatu yang sebetulnya belum pasti); tetapi yang sudah jelas Kennedy-lah yang melakukannya.Beberapa orang, tentu saja, masih merasa bahwa proyek Apollo hanyalah sekedar sok-sok-an saja dan tak punya arti penting. Selama ini tidak tampak gelagat memperingati tanggal 20 Juli 1969 sebagai hari bersejarah, misalnya hari nasional. Sebaliknya, kita pun tahu meskipun hari Colombus tidak diperingati di abad ke-16, dia diperingati sekarang ini sebagai tanda terbitnya fajar jaman baru.Bahkan, jika proyek Apollo tak pernah diteruskan, toh masih akan dikenang terus sebagai hasil karya terbesar dalam perpacuan manusia mencapai prestasi tertinggi. Tetapi, saya kira, program Apollo akan diteruskan dan perjalanan ke ruang angkasa akan memegang peranan lebih besar di masa depan daripada sebelumnya. Jika demikian halnya, anak cucu kita akan merasa bahwa perjalanan Apollo 11, seperti halnya perjalanan Colombus menyeberangi Samudera Atlantik, merupakan satu titik tolak dari seluruh era baru dalam sejarah manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar