Rabu, 07 Maret 2012

Pengertian Pengambilan Keputusan


Suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifias-aktifias pada masa yang akan datang.

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 pengambilan keputusan sebagai sebuah aspek penting dari pilihan karir dan pengembangan karir.

Model Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli:
Japson dan Dilley 1974) serta Wight (1984)
 Jepson dan Dilley membagi model yang mereka diskusikan kedalam 2 kelompok:
o   model perspektif, yaitu model yang mendeskripsikan bagaimana keputusan sebaikmnya dibuat, dan
o   model deskriptif, yang menjelaskan bagaimana keputusan-keputusan sebenarnya dibuat

Mitchel mengidentifikasikan 4 elemen yang dianut oleh pengambil keputusan.
1. Batasan mutlak yaitu faktor-faktor yang harus disajikan atau ditiadakan untuk alternatif agar menjadi aktif
2. Karakteristik negatif yaitu adlah aspek-aspek yang tidak diinginkan.
3. Karakteristik positif adalah aspek-aspek yang diinginkan.
4. Karakteristik netral adalah aspek-aspek yang ada namun tidak relevandengan pilihan yang dibuat.
Janis dan Mann (1997) beranggapan bahwa konflik terjadi ketika seseorang dihadapkan dengan mengambil sebuah keputusan, hal ini menimbulkan tekanan dan ketidakyakinan. Proses dimulai ketika pembuat keoutusan menjadi waspada akan ancaman yang ia rasa perlu untuk dipertimbangkan (misal suara alarm kebakaran). Proses ini berlanjut melewati beberapa langkah yang dapat digambarkan dengan runtutan pertanyaan yang jika dijawab dengan benar, memerlukan tindakan yang membawa ke pertanyaan berikutnya dan ketika dijawab dengan salah akan menimbulkan gangguan terhadap proses pengambilan keputusan. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain sebagai berikut.
1. Apakah beresiko rumit jika tidak saya ubah?
2. Apakah beresiko serius jika tidak saya ubah?
3. Dapatkah saya menentukan sebuah solusi aktif untuk masalah tersebut?
4. Apakah ada cukup waktu untuk mencari alternatif-alternatif aktif?

Model Pengambilan Keputusan:
 Decision Analysis
Model yang membantu para manajer memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam, tetapi mereka tidak dapat membuat keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan suatu tugas yang sulit dalam kaitan dengan:
• ketidak-pastian masa depan
• konflik nilai-nilai atau hasil tujuan
Bagaimana membuat keputusandalam organisasi
    Langkah-langkah dalam membuat keputusan.

  •   Menggambarkan dan mengenali masalah dan kesempatan.

  •   Mengidentifikasi dan menganalisis macam langkah tindakanalternatif, mengestimasi  pengaruhnya dalam masalah atau kesempatan.

  •   Memilih tindakan yang lebih disukai.

  •   Mengimplikasikan tindakan yang lebih disukai.

  •   Mengevaluasi hasil dan kelanjutannya sebagaimana diperlukan

Bagaimana keputusan dibuat dalam organisasi?

  •   Prosespengambilan keputusan sistematis tidak mungkin diikuti jika perubahan substansiil yang terjadi dan banyak teknologi baru yang digunakan.

  •   Teknik keputusan novel boleh menghasilkan pencapaian atasan dalam situasi tertentu.

  •   Konsekwensi pengambilan keputusan yang etis harus dipertimbangkan

Bagaimana keputusan di ambil dalam organisasi?
Lingkungan keputusan meliputi:
·         Lingkungan tertentu.
·         Mengambil resiko lingkungan.
·         Lingkungan tidak-pasti.

  1)    Lingkungan tertentu.
  •   Bilamana informasi adalah cukup untuk meramalkan hasil dari tiap alternative dalam pengambangan implementasi.
  •   Kepastian adalah masalah ideal dalam memecahkan dan pengambilan keputusanlingkungan
  2.)      Resiko lingkungan.
  •   – Bilamana pembuat keputusan tidak dapat menyudahi kepastian mengenai hasil berbagai macam tindakan, tetapi mereka dapat merumuskan kemungkinan kejadian.
  •   – Kemungkinan dapat dirumuskan melalui sasaran prosedur statistik atau intuisi pribadi.
    3).  Lingkungan ketidak-pastian.
  •   – Bilamana manager memiliki sedikit informasi bahwa mereka tidak dapat menetapkan kemungkinan suatu kegiatan dari berbagai alternative dan kemungkinan hasil.
  •   – Ketidak-pastian memaksa pembuat keputusan bersandar pada individu dan kreativitas kelompok untuk berhasil dalam memecahkan masalah.
  •   – Juga yang ditandai oleh dengan cepat mengubah:
• Kondisi-Kondisi eksternal.
• Kebutuhan teknologi informasi.
• Personil yang mempengaruhi definisi pilihan dan masalah.
  •   – perubahan yang cepat ini adalah juga disebut anarki terorganisir.

Bagaimana keputusan dibuat dalam organisasi?
Bentuk-bentuk keputusan.
  1.   – Keputusan terprogram.
• Melibatkan permasalahan rutin yang muncul secara teratur dan dapat ditujukan melalui tanggapan standard.
  1.   – Keputusan tidak terprogram.
• Melibatkan bukan permasalahan rutin yang memerlukan solusi secara rinci pada situasi yang ada

CONTOH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A.    KEPUTUSAN DALAM CERTAINTY (KEPASTIAN)
  Hasil dari setiap alternatif tindakan dapat ditentukan dimuka
dengan pasti. Misal model linear programming, model integer
programming dan model deterministik.
Tujuan :
• Lebih dari satu tujuan.
• Lebih dari satu alternatif tindakan
• Setiap tindakan mempunyai satu atau lebih hasil

B.     KEPUTUSAN DALAM KONDISI RESIKO
Kurang pastinya kejadian-kejadian dimasa mendatang, maka kejadian ini digunakan sebagai parameter untuk menentukan keputusan yang akan diambil
Situasi yang dihadapi pengambil keputusan adalah mempunyai lebih dari satu alternatif tindakan, pengambil keputusan mengetahui probabilitas yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasilnya dengan memaksimalkan expected return (ER) atau expected monetari value (EMV)

C. KEPUTUSAN DALAM UNCERTAINTY (KETIDAKPASTIAN)
            Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan
suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial
tidak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana
ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil
alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun
pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas
peristiwa.

Organisasi Pembelajar

 Pengertian Organisasi Pembelajar
Istilah organisasi pembelajar sebagian berasal dari gerakan “In Search of Excellence” dan selanjutnya digunakan oleh Garrat .
Namun Geoffrey Holland selanjutnya menyatakan bahwa “jika kita mau bertahan hidup secara individual atau sebagai perusahaan, ataupun sebagai bangsa kita harus menciptakan tradisi perusahaan pembelajaran.”
PEDLER, BOYDELL DAN BURGOYNE (1988) mendefinisikan organisasi pembelajaran sebagai berikut:
“Sebuah organisasi yang memfasilitasi pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus mentransformasi diri.”

Karakteristik Organisasi Pembelajar
Megginson dan Pedler (Dale, 2003) memberikan sebuah panduan mengenai konsep organisasi pembelajaran, yaitu:
“Suatu ide atau metaphor yang dapat bertindak sebagai bintang penunjuk. Ia bisa membantu orang berpikir dan bertindak bersama menurut apa maksud gagasan semacam ini bagi mereka sekarang dan di masa yang akan datang. Seperti halnya semua visi, ia bisa membantu menciptakan kondisi dimana sebagian ciri-ciri organisasi pembelajar dapat dihasilkan”.
Kondisi-kondisi tersebut adalah:
1) Strategi pembelajaran;
2) Pembuatan kebijakan partisipatif;
3) Pemberian informasi (yaitu teknologi informasi digunakan untuk menginformasikan dan memberdayakan orang untuk mengajukan pertanyaan dan mengambil keputusan berdasarkan data-data yang tersedia);
4) Akunting formatif (yaitu sistem pengendalian disusun untuk membantu belajar dari keputusan);
5) Pertukaran internal;
6) Kelenturan penghargaan;
7) Struktur-struktur yang memberikan kemampuan;
8) Pekerja lini depan sebagai penyaring lingkungan;
9) Pembelajaran antarperusahaan;
10) Suasana belajar;
11) Pengembangan diri bagi semua orang.
Meskipun
PERUBAHAN ORGANISASI DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN PERUBAHAN
Perubahan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap organisasi. Organisasi akan selalu mengalami dinamika perubahan, baik yang disebabkan dari dalam maupun dari luar organisasi.
PERSPEKTIF MANAJEMEN PERUBAHAN
Seperti yang telah dikemukakan oleh Genus (1998), dalam Soerjogoeritno (2004), dalam menjelaskan perubahan organisasional dapat dilakukan melalui perspektif manajemen perubahan. Perspektif manajemen perubahan tersebut didasarkan pada empat dimensi utama, yaitu:
1) Berkaitan dengan konsep tentang proses perubahan,
2) Berkaitan dengan konteks dan ketidakpastian,
3) Berkaitan dengan konsep tentang isi dan skala perubahan yang akan dilakukan, dan
4) Berkaitan dengan metode dan strategi yang dipilih dalam mengelola perubahan.

KAPAN PERUBAHAN TERJADI DAN KAPAN DILAKUKAN?
Setidaknya terdapat tiga faktor yang mendorong terjadinya perubahan organisasi (Soerjogoeritno; 2004).
 Pertama, sejumlah ketidakpuasan dengan kondisi sekarang. Semakin besar rasa ketidakpuasan dengan kondisi sekarang, akan semakin mendorong untuk melakukan perubahan.
 Kedua, ketersediaan alternatif yang diinginkan. Semakin banyak alternatif yang tersedia yang lebih layak untuk memperbarui kondisi sekarang menuju kondisi yang lebih baik maka semakin menguntungkan bila melakukan perubahan.
Ketiga, adanya suatu perencanaan untuk mencapai alternatif yang diinginkan. Bila ada perencanaan yang baik dan sistematis berarti semakin terbuka peluang melakukan perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar